Skip to main content

Mengurus KK yang hilang di Disdukcapil Kota Bekasi

Sebagaimana judul yang tertera, kali ini saya akan membagikan cara untuk mengurus Kartu Keluarga yang hilang di Disdukcapil Kota Bekasi. Yang namanya dokumen diantara kita pasti seringkali khilaf atau tidak sengaja menghilangkannya. Termasuk saya pribadi, beberapa bulan lalu kehilangan dokumen kartu keluarga. Entah saya yang menghilangkannya atau anggota keluarga lain, yang jelas ini dokumen tiba-tiba raib aja dari lemari berkas. Alhasil sebagai salahsatu anak yang berbakti dan bertanggungjawab pada urusan surat menyurat keluarga, saya pun bergegas untuk mengurus Kartu Keluarga baru. Oke langsung aja ya berikut langkah-langkah untuk mendapatkan kartu keluarga baru.

1. Bikin Surat kehilangan ke kantor Polisi terdekat
          Pertama-tama kita buat surat kehilangan dulu ke kantor kepolisian. Berhubung rumah saya dekat dengan Polres Bekasi maka saya mengurus surat kehilangan ini di Polres. Bersama abang gojek saya berangkat menuju ke Polres. Sesampainya disana, saya menuju ruang pelayanan (letaknya tepat disebelah kiri gerbang masuk Polres).  Setelah masuk ke ruang pelayanan, saya menuju ke loket untuk lapor kehilangan surat berharga. Bayangan saya sebelum datang ke Polres, saya kira ruangan akan penuh sesak dengan manusia-manusia yang akan mengurus berbagai keperluan, ternyata tidak. Saat duduk dan membuat laporan kehilangan, ruangannya memang padat tapi tidak terlalu antri. Saya kira pelayanan dalam urusan surat menyurat di Polres sudah semakin baik. Seorang petugas polisi berseragam kemeja mewawancarai sebentar seputar KK saya yang hilang. Kemudian polisi itu meminta identitas diri dan fotocopy dari KK saya yang hilang. Entah apa yang diketik di komputernya, gak sampai 10 menit surat laporan kehilangan saya sudah jadi. Setelah saya tandatangan, bapak petugas itu dengan ramah meminta feedback berupa kertas yang berisi pertanyaan terkait pelayanan di Polres Bekasi. Saya cukup terkesan dengan kecepatan dan pelayanan yang diberikan oleh bapak petugas tadi, langsung saja saya isi form tersebut dengan penuh kejujuran. Oh iya mengurus surat kehilangan ini gak bayar samasekali alias gratis. Kalau dahulu mengurus surat-surat selalu penuh dengan calo, sekarang udah gak ada lagi. Benar-benar sudah seperti pelayanan dalam standar ISO yang memuaskan dah. Oke lanjut ke langkah yang kedua..


2. Bikin Surat Pengantar RT & RW
          Seperti biasa setiap kali mengurus kepentingan yang berkaitan dengan pemerintah yang berurusan dengan surat menyurat, kita harus meminta Surat Pengantar dari RT dan RW. Surat pengantar ini ibarat kartu pas untuk dapat lanjut ke tahap selanjutnya. Saya pribadi karena sudah kenal dengan orang RT tidak menemui kendala yang berarti dalam mengurus surat pengantar ini. Hanya saja ketika ke RW, kantor RW tempat saya tinggal nampak kosong dan tidak ada tanda-tanda kehidupan (mungkin saya datang ketika jam pelayanan sedang tidak tersedia). Langsunglah saya bergegas ke rumah Pak RW, yang lokasinya hanya beberapa gang dari rumah saya. Setelah tiba dirumah Pak RW, surat pengantar saya seketika langsung di cap dan ditandatangani. Fix surat pengantar udah jadi. Berbekal surat pengantar ini, esoknya saya menuju ke Kelurahan. Untuk apa segala ke kelurahan? kenapa gak langsung aja ke Disdukcapil? saya akan jawab di langkah selanjutnya.

3. Mengurus ke Kelurahan & Kecamatan
          Jadi sebelum kita dapat mengajukan penggantian KK baru ke disdukcapil, kita harus melengkapi berkas persyaratan kita terlebih dahulu. Nah salahsatu syaratnya selain surat kehilangan dan surat pengantar RT RW, kita juga harus mendapatkan form F-1.01. Formulir ini didapatkan dari Kelurahan yang isinya antara lain menjelaskan keperluan kita dan lampiran dari KK kita yang lama. Karena saya tinggal di kelurahan Aren Jaya, saya diwajibkan untuk melampirkan bukti pembayaran PBB tahun 2018. Untungnya saya warga taat pajak hehe, saya tinggal ambil struk bukti bayar pbb dan melampirkannya dengan surat pengantar dan surat kehilangan. Saya datang pada pukul 07.40 WIB dan pelayanan masih belum buka. Jam 08.25 sudah ada beberapa pegawai yang mondar-mandir, tapi dimeja pelayanan masih nampak kosong. Barulah pada pukul 08.35 ada mba-mba yang menanyakan keperluan apa yang saya butuhkan. FYI, pelayanan publik di kantor kelurahan Aren Jaya ini udah cukup modern kayak di kantor-kantor pelayanan swasta gitu. Ada beberapa loket pelayanan dalam satu ruangan. Saya duduk di meja yang paling kanan yang dekat pintu yang bertuliskan selain petugas dilarang masuk. Mba-mba tadi (saya lupa namanya) setelah saya jelaskan keperluan saya yang bermaksud mengganti KK baru, langsung membawa berkas persyaratan ke dalam ruangan lain. Saya hitung gak sampai 15 menit mba-mba tadi udah keluar dengan membawa form yang saya butuhkan, lengkap dengan cap dan tandatangan dari pak lurah. Cukup okelah pelayanan disini, saya dianjurkan untuk ke kantor kecamatan untuk mendapatkan ttd dan pengesahan dari tingkat Camat. Mba-mba ini juga bilang kalau mau cepat mengurus KK nya bisa ke Bekasi Junction, tepatnya di Mall pelayanan publik, disana buat KK baru bisa sehari jadi katanya. Sedangkan kalau di Disdukcapil butuh waktu kira-kira 14 hari kerja. Mengurus form di kelurahan ini saya samasekali tidak dikenakan biaya, alias lagi-lagi gratis. 
          Selesai dari kelurahan saya bergegas menuju kantor Kecamatan Bekasi Timur, yang lokasinya bersebrangan dengan RS Mekar Sari itu. Saya memarkirkan kendaraan di halaman parkir tepat didepan gedung pelayanan kecamatan. Tidak jauh berbeda dengan di kelurahan, disini pun pelayanannya terdiri dari beberapa loket. Saya langsung duduk di salahsatu kursi loket dan menjelaskan keperluan saya. Petugasnya meminta saya menunggu sekitar 20 menit. Di kantor Kecamatan ini tempatnya cukup nyaman, AC nya dingin dan sudah tersedia papan informasi dan alur pelayanan. Saya tunggu gak sampai 20 menit petugas tadi memanggil nama saya dan menyerahkan form F-1.01 yang sudah disahkan dan ditandatangani pak Camat. 

4. Mengurus ke Disdukcapil Kota Bekasi 
          Kabar yang saya dengar, kalau mau mengurus keperluan di Disdukcapil Bekasi ini harus datang pagi-pagi, jam 6 katanya, atau kalau mau dapat antrian awal jam 5 harus sudah disana. Wah mager juga ya kalau pagi-pagi harus bergegas. Saya menguji kabar tersebut dengan datang sekitar pukul 06.15, dan ternyata................ Kabar tersebut tidak selalu benar. Saat saya datang hanya ada satu baris antrian yang kira-kira terdiri dari 15 orang. Saya gak tau ini manusia ngantri untuk apa, yang jelas satu persatu dari mereka menaruh berkas di meja tepat didepan pintu masuk gedung. Setelah saya ngobrol-ngobrol, oh ternyata berkasnya dikumpulkan di meja dahulu, nanti jam 07.30 baru dipanggil untuk mendapatkan nomor antrian. Saya pun ikut menaruh berkas di meja tersebut. Ternyata kata bapak satpam disana, berkasnya dipegang aja, nanti ambil no antriannya sesuai urutan. Alhasil itu berkas di meja pada diambil lagi sama empunya. Saya catat pukul 07.20 udah ada petugas yang stand by di meja antrian. FYI, meja antrian ini ada 3. Meja 1 paling kiri untuk ektp dan suket, Meja 2 untuk Kartu Keluarga, dan Meja 3 yang paling kiri untuk Akte Kelahiran. Tentu saya antri meja tengah. Saat tiba giliran saya di depan petugas yang jagain meja. Berkas saya dikasih nomor, dan saya diberi nomor antrian dan diarahkan untuk ke ruangan yang disebelah kiri dari pintu masuk. Setelahnya saya masuk dan menunggu nomor antrian saya dipanggil. Di ruangan ini paling tidak ada lebih dari 7 loket pelayanan yang terdiri dari pelayanan KK, Ektp, Suket. Saya lihat-lihat paling tidak loket yang melayani KK terdiri dari Loket 4,5,6,7n dan 8. Disini agak lama ya ngantrinya, padahal saya udah datang sebelum pukul 08.00, mungkin ada sekitar 45 menit. Diruangan ini penuh sesak dengan hilir mudik keperluan orang-orang. Setelah dipanggil, mba-mba petugas loket meminta saya mengecek data di KK baru yang akan dicetak. Mba-Mba itu juga menanyakan apakah datanya sudah benar dan tidak ada yang keliru. Setelah saya pastikan bahwa datanya Oke, saya diberi bukti tanda terima berkas dan diminta untuk datang kembali 3 hari lagi untuk mengambil KK baru. Wah ternyata durasinya gak sampai 14 hari kerja, senang juga dengarnya. Mba-mba petugas loket itu cukup ramah menurut saya. Oh iya saat di Disdukcapil saya samasekali gak dimintain duit alias lagi-lagi gratis. Setelah 3 hari berlalu saya datang kembali ke Disdukcapil bekasi, tepatnya di lantai 3 di lorong sbelah kanan. Yass.. akhirnya jadi juga KK saya yang baru.

Overall, mengurus KK di Disdukcapil Kota Bekasi dapat dikatakan cukup mudah dan tidak berbelit-belit. Untung saya hanya hilang KK ya bukan Ektp, pelayanannya cepat dan gak perlu bolak-balik berkali-kali. Blanko nya pun gak sesulit blanko ektp. Saya liat yang antrian ektp lumayan padat, dan blankonya pun masih terbatas. Demikian tulisan saya mengenai mengurus KK yang hilang, semoga bermanfaat. Feel Free kalau mau diskusi atau bertanya-tanya di kolom komentar. Sekian.



















Comments